STANDAR PRIMER :Natrium Tetra Borat (Na2B4O7.10 H2O)
BM : 381.37
Mengandung 99-105 % Na2B4O7.10 H2O ( murni )
Pemerian : serbuk putih bersifat basa perhadap PP, pada mwaktunmekar di dara sering muncul serbuk putih
Kelarutan : larut dalam air terutama dalam air mendidih, tidak larut dam etanol
INDIKATOR :Metil Red ( P. Asam 4-dimetil amino azobenzena 2-karboksilat (C15H15N3)
Pemerian : serbuk merah tua/ Hablur lembayung
Kelarutan : larut dalam etanol P (95%) , sukar larut dalam air
Trayek : memberikan warna merah pada larutan asam lemah, kuning pada asam sangat lemah dan alkali (pH 4.2-6.3)
Asidi metri merupakan titrasi untuk menetapkan kadar basa dengan standar asam sebagai alat ukurnya. Faktor utama dalam asidi metri adalah adanya ion H+ dan OH- dalam larutanntitrannmaupun titrat.
Secara sederhana prinsip asidimetri adalah
OH-+H+→H2O
Basa + asam → netral
Dalam asidi metri memiliki pH tertentu,dalam perjalanan titrasi dengan penambahan titran akan menyebabkan penurunan pH pada sampel. Pada saat tertentu meq titran=meq titrat (meq = massa equivalent) dan saat itu lah yang disebut titik akhir titrasi
pH dimana titik akhir titrasi terjadi adalh bagian yang Pling penting, sebab inilah kunci dalam pemeriksaan metode asidi metri. Untuk itu diperlukan indikator yang tepat. Indikator menurut oswald adalah zat organik yang bersifat asam lemah atau basa lemah yang terdisosiasi dalam air dan mengalami perubahan warna dengan perubahan kadar H+ dalam larutan
Dalam praktikum laboratorium untuk membuat larutan asam basa yang berdekatan dari yan diinginkan dan kemdian dilakukan standaisasi.
Larutan primer harus memenuhi persyaratan
1. Mudah dudapat dalam bentuk murni dan mudah diketahui kemurniannya
2. Mudah dikeringkan dan tidak higroskopis
3. Memiliki BE ang tinggi sehingga mengurangi kesalahan penimbangan
4. Diutamakan asam kuat
Asidimetri biasa digunakan untuk penetapan tingkat kebasaan air, dam menentukan kelayakan konsumsi air
Daftar Pustaka :
1. Anonim.1995.Farmakope edisi IV.Jakarta:Departemen Kesehatah RI.hal : 605
2. Anonim.1979.Farmakope edisi III.Jakarta:Departemen Kesehatah RI.hal : 705
3. Suharno.1989.Buku Ajar Kimia Analitik.Surabaya:Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depatemen Kesehatan RI.Hal : 133-136
NB : BAGI PARA PEGUNDUH AGAR TIDAK MENGGANGGU PRIFASI MOHON MENGUNDUH PADA LINK DOWNLOAD YANG TERSEDIA AGAR TIDAK KETAHUAN JIKA ANDA MENGUNDUH DARI BLOG
